This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, March 8, 2011

Macam/Jenis & Pengertian Penyimpangan Sosial, Individual dan Kolektif

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDo7YxCRqkU1KA3mibTBZb7rsZV9Z3In2RZIJeouoE9GaswDbGSwA. Arti Definisi / Pengertian Penyimpangan Sosial (social deviation)

1. Menurut Robert M. Z. Lawang penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.

2. Menurut James W. Van Der Zanden perilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi.

Menurut Lemert penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah sembarangan, dll. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain-lain.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Individual (individual deviation)

Penyimpangan individual atau personal adalah suatu perilaku pada seseorang dengan melakukan pelanggaran terhadap suatu norma pada kebudayaan yang telah mapan akibat sikap perilaku yang jahat atau terjadinya gangguan jiwa pada seseorang.

Tingkatan bentuk penyimpangan seseorang pada norma yang berlaku :
1. Bandel atau tidak patuh dan taat perkataan orang tua untuk perbaikan diri sendiri serta tetap melakukan perbuatan yang tidak disukai orangtua dan mungkin anggota keluarga lainnya.
2. Tidak mengindahkan perkataan orang-orang disekitarnya yang memiliki wewenang seperti guru, kepala sekolah, ketua rt rw, pemuka agama, pemuka adat, dan lain sebagainya.
3. Melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku di lingkungannya.
4. Melakukan tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan bermasyarakat sehingga menimbulkan keresahan. ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan merugikan, menyakiti, dll.

Macam-macam bentuk penyimpangan indivisual :
1. Penyalahgunaan Narkoba.
2. Pelacuran.
3. Penyimpangan seksual (homo, lesbian, biseksual, pedofil, sodomi, zina, seks bebas, transeksual).
4. Tindak Kriminal / Kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan, dan lain sebagainya).
5. Gaya Hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka berbohong, dsb).

C. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Bersama-Sama / Kolektif (group deviation)

Penyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan serta tindak kriminalitas lainnya.

Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.

Bentuk penyimpangan kolektip :
1. Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. COntoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.
3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh : Perampok, perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.
4. Penyimpangan Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat. Contoh : merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat mas kawin yang tinggi, membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi pernikahan, dsb.

Monday, March 7, 2011

Jenis/Macam Pengendalian Sosial Dan Pengertian Pengendalian Sosial

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTO2lI6eg00uBoJ9gl9kVOc899fGrlHCopFuUh3XEDzlbT3kRt9PgA. Arti Definisi / Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial adalah merupakan suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Cara Pengendalian Sosial

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :

1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.

2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.

3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.

    * sosiologi

    * Add new comment

Comments
Wed, 10/09/2008 - 9:50am — wayan suartawa
INI RESUME DARI SUMBER LAIN

PENGENDALIAN ATAU KONTROL SOSIAL

A. PENGENDALIAN SOSIAL
Dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang semua anggota masyarakat bersedia menaati aturan yang berlaku, hampir bisa dipastikan kehidupan bermasyarakat akan bisa berlangsung dengan lancar dan tertib. Tetapi, berharap semua anggota masyarakat bisa berperilaku selalu taat, tentu merupakan hal yang mahal. Di dalam kenyataan, tentu tidak semua orang akan selalu bersedia dan bisa memenuhi ketentuan atau aturan yang berlaku dan bahkan tidak jarang ada orang-orang tertentu yang sengaja melanggar aturan yang berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Secara rinci, beberapa faktor yang menyebabkan warga masyarakat berperilaku menyimpang dari norma-norma yang berlaku adalah sebagai berikut ( Soekanto, 181:45)
1. Karena kaidah-kaidah yang ada tidak memuaskan bagi pihak tertentu atau karena tidah memenuhi kebutuhan dasarnya.
2. Karena kaidah yang ada kurang jelas perumusannya sehingga menimbulkan aneka penafsiran dan penerapan.
3. Karena di dalam masyarakat terjadi konflik antara peranan-peranan yang dipegang warga masyarakat, dan
4. Karena memang tidak mungkin untuk mengatur semua kepentingan warga masyarakat secara merata.
Pada situasi di mana orang memperhitungkan bahwa dengan melanggar atau menyimpangi sesuatu norma dia malahan akan bisa memperoleh sesuatu reward atau sesuatu keuntungan lain yang lebih besar, maka di dalam hal demikianlah enforcement demi tegaknya norma lalu terpaksa harus dijalankan dengan sarana suatu kekuatan dari luar. Norma tidak lagi self-enforcing (norma-norma sosial tidak lagi dapat terlaksana atas kekuatannya sendiri ), dan akan gantinya harus dipertahankan oleh petugas-petugas kontrol sosial dengan cara mengancam atau membebankan sanksi-sanksi kepada mereka-mereka yang terbukti melanggar atau menyimpangi norma.
Apabila ternyata norma-norma tidak lagi self-enforcement dan proses sosialisasi tidak cukup memberikan efek-efek yang positif, maka masyarakat – atas dasar kekuatan otoritasnya – mulai bergerak melaksanakan kontrol sosial (social control).
Menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Obyek (sasaran) pengawasan sosial, adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Tujuan pengawasan adalah supaya kehidupan masyarakat berlangsung menurut pola-pola dan kidah-kaidah yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang. Juga pengendalian sosiap pada dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
1. Sistem mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma.
2. Sistem mengajak bertujuan mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma, dan tidak menurut kemauan individu-individu.
3. Sistem memaksa bertujuan untuk mempengaruhi secara tegas agar seseorang bertindak sesuai dengan norma-norma. Bila ia tidak mau menaati kaiah atau norma, maka ia akan dikenakan sanksi.
Dalam pengendalian sosial kita bisa melihat pengendalian sosial berproses pada tiga pola yakni :
1. Pengendalian kelompok terhadap kelompok
2. Pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya
3. Pengendalian pribadi terhadap pribadi lainnya.

B. JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian sosial dimaksudkan agar anggota masyarkat mematuhi norma-norma sosial sehingga tercipta keselarasan dalam kehidupan sosial. Untuk maksud tersebut, dikenal beberapa jenis pengendalian. Penggolongan ini dibuat menurut sudut pandang dari mana seseorang melihat pengawasan tersebut.
a. Pengendalian preventif merupakan kontrol sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran atau dalam versi ”mengancam sanksi” atau usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadi penyimpangan.
b. Pengendalian represif ; kontrol sosial yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran dengan maksud hendak memulihkan keadaan agar bisa berjalan seperti semula dengan dijalankan di dalam versi “menjatuhkan atau membebankan, sanksi”. Pengendalian ini berfungsi untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran norma atau perilaku meyimpang. Untuk mengembalikan keadaan seperti semula, perlu diadakan pemulihan. Jadi, pengendalian disini bertujuan untuk menyadarkan pihak yang berperilaku menyimpang tentang akibat dari penyimpangan tersebut, sekaligus agar dia mematuhi norma-norma sosial.
c. Pengendalian sosial gabungan merupakan usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial (represif). Usaha pengendalian dengan memadukan ciri preventif dan represif ini dimaksudkan agar suatu perilaku tidak sampai menyimpang dari norma-norma dan kalaupun terjadi penyimpangan itu tidak sampai merugikan yang bersangkutan maupun orang lain.
d. Pengendalian resmi (formal) ialah pengawasan yang didasarkan atas penugasan oleh badan-badan resmi, misalnya negara maupun agama.
e. Pengawasan tidak resmi (informal) dilaksanakan demi terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak resmi milik masyarakat. Dikatakan tidak resmi karena peraturan itu sendiri tidak dirumuskan dengan jelas, tidak ditemukan dalam hukum tertulis, tetapi hanya diingatkan oleh warga masyarakat.
f. Pengendalian institusional ialah pengaruh yang datang dari suatu pola kebudayaan yang dimiliki lembaga (institusi) tertentu. Pola-pola kelakuan dan kiadah-kaidah lembaga itu tidak saja mengontrol para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di luar lembaga tersebut.
g. Pengendalian berpribadi ialah pengaruh baik atau buruk yang datang dari orang tertentu. Artinya, tokoh yang berpengaruh itu dapat dikenal. Bahkan silsilah dan riwayat hidupnya, dan teristimewa ajarannya juga dikenal.

C. CARA DAN FUNGSI PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian sosial dapat dilaksanakan melalui :
1. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan agar anggota masyarkat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa paksaan. Usaha penanaman pengertian tentang nilai dan norma kepada anggota masyarakat diberikan melakui jalur formal dan informal secara rutin.
2. Tekanan Sosial
Tekanan sosial perlu dilakukan agar masyarakat sadar dan mau menyesuaikan diri dengan aturan kelompok. Masyarakat dapat memberi sanksi kepada orang yang melanggar aturan kelompok tersebut.
Pengendalian sosial pada kelompok primer (kelompok masyarkat kecil yang sifatnya akrab dan informal seperti keluarga, kelompok bermain, klik ) biasanya bersifat informal, spontan, dan tidak direncanakan, biasanya berupa ejekan, menertawakan, pergunjingan (gosip) dan pengasingan.
Pengendalian sosial yang diberikan kepada kelompok sekunder (kelompok masyarkat yang lebih besar yang tidak bersifat pribadi (impersonal) dan mempunyai tujuan yang khusus seperti serikat buruh, perkumpulan seniman, dan perkumpulan wartawan ) lebih bersifat formal. Alat pengendalian sosial berupa peraturan resmi dan tata cara yang standar, kenaikan pangkat, pemberian gelar, imbalan dan hadiah dan sanksi serta hukuman formal.
3. Kekuatan dan kekuasaan dalam bentuk peraturan hukum dan hukuman formal
Kekuatan da kekuasaan akan dilakukan jika cara sosialisasi dan tekanan sosial gagal. Keadaan itu terpaksa dipergunakan pada setiap masyarakat untuk mengarahkan tingkah laku dalam menyesuaikan diri dengan nilai dan norma sosial.

Disamping cara di atas juga agar proses pengendalian berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan, perlu dberlakukan cara-cara tertentu sesuai dengan kondisi budaya yang berlaku.
a. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasi); bisasanya dilakukan terhadap yang hidup dalam keadaan relatif tenteram. Sebagian besar nilai dan norma telah melembaga dan mendarah daging dalam diri warga masyarakat.
b. Pengendalian dengan kekerasan (koersi) ; biasanya dilakukan bagi masyarakat yang kurang tenteram, misalnya GPK (Gerakan Pengacau Keamanan).
Jenis pengendalian dengan kekerasan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni kompulsi dan pervasi.
1) Kompulsi (compulsion) ialah pemaksaan terhadap seseorang agar taat dan patuh tehadap norma-norma sosial yang berlaku.
2) Pervasi ( pervasion ) ialah penanaman norma-norma yang ada secara berulang -ulang dengan harapan bahwa hal tersebut dapat masuk ke dalam kesadaran seseorang. Dengan demikian, orang tadi akan mengubah sikapnya. Misalnya, bimbingan yang dilakukan terus menerus.

2. Fungsi Pengendalian Sosial
Koentjaraningrat menyebut sekurang-kurangnya lima macam fungsi pengendalian sosial, yaitu :
a. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma.
b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
c. Mengembangkan rasa malu
d. Mengembangkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum

Kontrol sosial – di dalam arti mengendalikan tingkah pekerti-tingkah pekerti warga masyarakat agar selalu tetap konform dengan keharusan-keharusan norma-hampir selalu dijalankan dengan bersarankan kekuatan sanksi (sarana yang lain:pemberian incentive positif). Adapun yang dimaksud dengan sanksi dalam sosiologi ialah sesuatu bentuk penderitaan yang secara sengaja dibebankan oleh masyarakat kepada seorang warga masy arakat yang terbukti melanggar atau menyimpangi keharusan norma sosial, dengan tujuan agar warga masyarakat ini kelak tidak lagi melakukan pelanggaran dan penyimpangan terhadap norma tersebut.
Ada tiga jenis sanksi yang digunakan di dalam usaha-usaha pelaksanaan kontrol sosial ini, yaitu :
1. Sanksi yang bersifat fisik,
2. Sanksi yang bersifat psikologik, dan
3. Sanksi yang bersifat ekonomik.
Pada praktiknya, ketiga jenis sanksi tersebut di atas itu sering kali terpaksa diterapkan secara bersamaan tanpa bisa dipisah-pisahkan, misalnya kalau seorang hakim menjatuhkan pidana penjara kepada seorang terdakwa; ini berarti bahwa sekaligus terdakwa tersebut dikenai sanksi fisik (karena dirampas kebebasan fisiknya), sanksi psikologik (karena terasakan olehnya adanya perasaan aib dan malu menjadi orang hukuman), dan sanksi ekonomik ( karena dilenyapkan kesempatan meneruskan pekerjaannya guna menghasilkan uang dan kekayaan ).
Sementara itu, untuk mengusahakan terjadinya konformitas, kontrol sosial sesungguhnya juga dilaksanakan dengan menggunakan incentive-incentive positif yaitu dorongan positif yang akan membantu individu-individu untuk segera meninggalkan pekerti-pekertinya yang salah, Sebagaimana halnya dengan sanksi-sanksi, pun incentive itu bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Incentive yang bersifat fisik;
2. Incentive yang bersifat psikologik; dan
3. Incentive yang bersif ekonomik.
Incentive fisik tidaklah begitu banyak ragamnya, serta pula tidak begitu mudah diadakan. Pun, andaikata bisa diberikan, rasa nikmat jasmaniah yang diperoleh daripadanya tidaklah akan sampai seekstrem rasa derita yang dirasakan di dalam sanksi fisik. Jabatan tangan, usapan tangan di kepala, pelukan, ciuman tidaklah akan sebanding dengan ekstremitas penderitaan sanksi fisik seperti hukuman cambuk, hukuman kerja paksa, hukuman gantung dan lain sebagainya. Bernilai sekadar sebagai simbol, kebanyakan incentive fisik lebih tepat dirasakan sebagai incentive psikologik. Sementara itu, disamping incentive fisik dan psikologik tidak kalah pentingnya adalah incentive ekonomik. Incentive ekonomik kebanyakan berwujud hadiah-hadiah barang atau ke arah penghasilan uang yang lebih banyak.

Apakah kontrol sosial itu selalu cukup efektif untuk mendorong atau memaksa warga masyarakat agar selalu conform dengan norma-norma sosial (yang dengan demikian menyebabkan masyarakat selalu berada di dalam keadaan tertib ) ? Ternyata tidak. Usaha-usaha kontrol sosial ternyata tidak berhasil menjamin terselenggaranya ketertiban masyarakat secara mutlak, tanpa ada pelanggaran atau penyimpangan norma-norma sosial satu kalipun.
Ada lima faktor yang ikut menentukan sampai seberapa jauhkah sesungguhnya sesuatu usaha kontrol sosial oleh kelompok masyarakat itu bisa dilaksanakan secara efektif, yaitu :
1. Menarik-tidaknya kelompok masyarakat itu bagi warga-warga yang bersangkutan ;
2. Otonom-tidaknya kelompok masyarakat itu;
3. Beragam-tidaknya norma-norma yang berlaku di dalam kelompok itu,
4. Besar-kecilnya dan bersifat anomie-tidaknya kelompok masyarakat yang bersangkutan; dan
5. Toleran-tidaknya sikap petugas kontrol sosial terhadap pelanggaran yang terjadi.

1. Menarik-Tidaknya Kelompok Masyarakat Itu Bagi Warga yang Bersangkutan.
Pada umumnya, kian menarik sesuatu kelompok bagi warganya, kian besarlah efektivitas kontrol sosial atas warga tersebut, sehingga tingkah pekerti-tingkah pekerti warga itu mudah dikontrol conform dengan keharusan-keharusan norma yang berlaku. Pada kelompok yang disukai oleh warganya, kuatlah kecendrungan pada pihak warga-warga itu untuk berusaha sebaik-baiknya agar tidak melanggar norma kelompok. Norma-norma pun menjadi self-enforcing. Apabila terjadi pelanggaran, dengan mudah si pelanggar itu dikontrol dan dikembalikan taat mengikuti keharusan norma. Sebaliknya, apabila kelompok itu tidak menarik bagi warganya, maka berkuranglah motif pada pihak warga kelompok untuk selalu berusaha menaati norma-norma sehingga karenanya-bagaimanapun juga keras dan tegasnya kontrol sosial dilaksanakan-tetaplah juga banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

2. Otonom-Tidaknya Kelompok Masyarakat Itu.
Makin otonom suatu kelompok, makin efektiflah kontrol sosialnya, dan akan semakin sedikitlah jumlah penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di atas norma-norma kelompok. Dalil tersebut diperoleh dari hasil studi Marsh.
Penyelidikan Marsh ini dapat dipakai sebagai landasan teoritis untuk menjelaskan mengapa kontrol sosial efektif sekali berlaku di dalam masyarakat-masyarakat yang kecil-kecil dan terpencil; dan sebaliknya mengapa di dalam masyarakt kota besar-yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok sosial besar maupun kecil itu – kontrol sosial bagaimanapun juga kerasnya dilaksanakan tetap saja kurang efektif menghadapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

3. Beragam-Tidaknya Norma-norma yang Berlaku di dalam Kelompok Itu
Makin beragam macam norma-norma yang berlaku dalam suatu kelompok-lebih-lebih apabila antara norma-norma itu tidak ada kesesuaian, atau apabila malahan bertentangan-maka semakin berkuranglah efektivitas kontrol sosial yang berfungsi menegakkannya. Dalil ini pernah dibuktikan di dalam sebuah studi eksperimental yang dilakukan oleh Meyers.
Dihadapkan pada sekian banyak norma-norma yang saling berlainan dan saling berlawanan, maka individu-individu warga masyarakat lalu silit menyimpulkan adanya sesuatu gambaran sistem yang tertib, konsisten, dan konsekuen. Pelanggaran atas norma yang satu (demi kepentingan pribadi) sering kali malahan terpuji sebagai konformitas yang konsekuen pada norma yang lainnya. Maka, dalam keadaan demikian itu, jelas bahwa masyarakat tidak akan mungkin mengharapkan dapat terselenggaranya kontrol sosial secara efektif.

4. Besar-Kecilnya dan Bersifat Anomie-Tidaknya Kelompok Masyarakat yang Bersangkutan
Semakin besar suatu kelompok masyarakat, semakin sukarlah orang saling mengidentifikasi dan saling mengenali sesama warga kelompok. Sehingga, dengan bersembunyi di balik keadaan anomie (keadaan tak bisa saling mengenal), samakin bebaslah individu-individu untuk berbuat “semaunya”, dan kontrol sosialpun akan lumpuh tanpa daya.
Hal demikian itu dapat dibandingkan dengan apa yang terjadi pada masyarakat-masyarakat primitif yang kecil-kecil, di mana segala interaksi sosial lebih bersifat langsung dan face-to-face. Tanpa bisa bersembunyi di balik sesuatu anomie, dan tanpa bisa sedikit pun memanipulasi situasi heterogenitas norma, maka warga masayarakat di dalam masyarakat-masyarakat yang kecil-primitif itu hampir-hampir tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari kontrol sosial. Itulah sebabnya maka kontrol sosial di masyarakat primitif itu selalu terasa amat kuatnya, sampai-sampai suatu kontrol sosial yang informal sifatnya-seperti ejekan dan sindiran-itu pun sudah cukup kuat untuk menekan individu-individu agar tetap memerhatikan apa yang telah terlazim dan diharuskan.

5. Toleran-Tidaknya Sikap Petugas Kontrol Sosial Terhadap Pelanggaran yang Terjadi
Sering kali kontrol sosial tidak dapat terlaksana secara penuh dan konsekuen, bukan kondisi-kondisi objektif yang tidak memungkinkan, melainkan karena sikap toleran (menenggang) agen-agen kontrol sosial terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Mengambil sikap toleran, pelaksana kontrol sosial itu sering membiarkan begitu saja sementara pelanggar norma lepas dari sanksiyang seharusnya dijatuhkan.
Adapun toleransi pelaksana-pelaksana kontrol sosial terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi umumnya tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :
a. Ekstrim-tidaknya pelanggaran norma itu;
b. Keadaan situasi sosial pada ketika pelanggaran norma itu terjadi;
c. Status dan reputasi individu yang ternyata melakukan pelanggaran; dan
d. Asasi-tidaknya nilai moral-yang terkandung di dalam norma-yang terlanggar.

Kontrol atau pengendalian sosial mengacu kepada berbagai alat yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan anggota-anggota yang kepala batu ke dalam relnya. Tidak ada masyarakat yang bisa berjalan tanpa adanya kontrol sosial.
Bentuk kontrol sosial atau cara-cara pemaksaan konformitas relatif beragam. Cara pengendalian masyarakat dapat dijalankan dengan cara persuasif atau dengan cara koersif. Cara persuasif terjadi apabila pengendalian sosial ditekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing, sedangkan cara koersif tekanan diletakkan pada kekeraan atau ancaman dengan mempergunakan atau mengandalkan kekuatan fisik. Menurut Soekanto (1981;42) cara mana yang lebih baik senantiasa tergantung pada situasi yang dihadapi dan tujuan yang hendak dicapai, maupun jangka waktu yang dikehendaki.

Di dalam masyarakat yang makin kompleks dan modern, usaha penegakan kaidah sosial tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kesadaran warga masyarakat atau pada rasa sungkan warga masyarakat itu sendiri. Usaha penegakan kaidah sosial di dalam masyarakat yang makin modern, tak pelak harus dilakukan dan dibantu oleh kehadiran aparat petugas kontrol sosial.
Di dalam berbagai masyarakat, beberapa aparat petugas kontrol sosial yang lazim dikenal adalah aparat kepolisian, pengadilan, sekolah, lembaga keagamaan, adat, tokoh masyarakat-seperti kiai-pendeta-tokoh yang dituakan, dan sebagainya.

Diarikan dari : “Berkenalan dengan Sosiologi, M. Sitorus”
“Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, J.dwi Narwoko-Bagong Suyatno (ed.)“

Sunday, March 6, 2011

Pengertian & Macam/Jenis Norma (Agama, Kesusilaan, Kesopanan, Kebiasaan, Hukum)

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTWAGOFsabG4J5tzymPLUoSR4fPcLq6f3R_WJC9Ud-7BYs0CyDB
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.

Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kebiasaan (Habit)
5. Norma Hukum

Penjelasan dan Pengertian Masing-Masing Jenis/Macam Norma Yang Berlaku Dalam Masyarakat :

1. Norma Agama

Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.

2. Norma Kesusilaan

Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan.

3. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.

4. Norma Kebiasaan (Habit)

Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.

5. Norma Hukum

Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.

Saturday, March 5, 2011

Etiket/Etika Dalam Berkomunikasi/Komunikasi & Pengertian Etika/Etiket

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQwaO63UAakzxUVEnalCXaStekUre5v6dj5AgsmRlMCC9SNpZ-q
A. Arti Definisi / Pengertian Etika ( Etik )

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

B. Arti Definisi / Pengertian Etiket

Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.

C. Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi

Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :

1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik

D. Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik

- Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
- Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
- Menatap mata lawan bicara dengan lembut
- Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
- Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
- Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
- Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
- Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
- Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
- Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)
- Dan lain sebagainya.

Friday, March 4, 2011

Jenis-Jenis/Macam-Macam Status Sosial & Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS2yrX06WUJsp2fHzfR-i61ZFxJtDFXijsl27c9vg0RS-wFRS1rHgDefinisi / pengertian dari status sosial, kelas sosial, stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis atau macam-macam status sosial serta jenis / macam stratifikasi yang ada dalam masyarakat luas :

A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial

1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

1. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.

2. Stratifikasi Sosial Terbuka

Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.

Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.

Thursday, March 3, 2011

Sejarah

data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCACKALwDASIAAhEBAxEB/8QAGwAAAwEBAQEBAAAAAAAAAAAABAUGBwMCAAH/xAA9EAACAQMDAwIEBAQEBQQDAAABAgMEBREAEiEGMUETIhRRYXEHMoGRFSNCoVKxweEkM2LR8BZDgvElNHL/xAAZAQADAQEBAAAAAAAAAAAAAAABAgMEAAX/xAAwEQACAgEDAgUDAgYDAAAAAAABAgARAwQSITFBBRMUIlFhcaEVQiMyUpGx8IHB4f/aAAwDAQACEQMRAD8ApLLbXqoKgTvNTkMixFNhO3YuTyD3Oe+uldR2qmj+EqblURuy5MgI3AZ7nCYH7aBrbvW2iyVjUcBmq3nPw6jbhUWJWZjn+nIOfvqAtzdSXqkqqv4r4p2ZiS8ZL8Y4B7KOMfprwMWnV8YY1zPQZiGIlBB1NaZKk00U9Z6JJUSiMGpGPO3Zz9sduc6q6GitlwDU1Ncql2OT6m1Ax+xKY/trNo+l7y9N8ElrkIQrIk54LycjYfOCSR/940Tcam/2OOCokqVieMAQmKDYSScYx+UgEMM6o+lxk+0DrAuQnvNKHTsNNuVauqklYHDEJnj5ZG3P6aS9SwVNso4xRyTmWSRUZqgJuG51UbQq4+ffVHZLjUXS3M1RAaK4RnZNTGUMUYcj8v8ASRyNLOpEWus8scyycd8H3AbsjBPkFTn66yZcS4+dvQi/tCjsxonrJy1Vwq4ZYJK5vVHtLlUDRnyO2B+2ltyvK0oampqiqqXjHvmKx+0Yz/hweBnVFZbVburQwq0FNdqKT+bPTnBk49rEeQe+O+uFB+H15klSkuElGKAVPrSybmd5xuBxtwAMgY762ppcJ9wEgruGIZukO6Ytj3OiIrbm6SVGGp9iRhtuAcn24znPA1QDo6l2uPjKku45cqmf0G3A/bTukt8VMAKeSXYFChN+5eBjgf8AbRLM3bHH/T4/Tv8A56b0mL+mL5+T5kxP0tHHSvCZq6Yn8sm6MMh+gwM6zS7VNbHeqq1UjSExvtX1kDSKuBk+0bT5xxrTOq73/BKRpvjoXlcH4aCROXftxjnHI8ayawVueopJJVlmMrFyZI2O4+ckjP003psQHCyuF3Zrbmc/iL1a2jNyEaxPMFL7PcORyB2J79x++tYo+nqUkwyVNbvf8kjUyDIxxyFx++sogoJL31VLSvOKbD+om4khWB4Yc8fL/Q63mhEs8SiVoHjCgCWKRmJI/QD9c65tPiYcrOzZSrUvERzdI06Rsfjahm/xskeR9gFA/tryOkoo6WQR1cjMRkSNHHkcfRQP7apd+11Sbv3VvD/M/f6a+gQyv7xiEnKD/F/t3IGl9HiP7ZLzn+ZHt0mkscrNUyPGVHpu0MQY588LgD5edC0HTNumE9LT1xqJYpjDIWp4S8RwT/hH3/8ArVjeK6mtlLI1Q6ZwQitnByD/AL8/TULZv/ws1wvtW7NLNGKiVEbckg3HcUxyOWAwe36nQODCDtMYZXqNl6Kp1bYKtmY9nami9owB2AA7ka/YehoPUPr1ZkfHDCmjTH6AYP8Atpz01Uz1dCstW0MjLhVmjPtkXH5v9CPmDqdvHV04kkggqKajFSd9DVupYFVPuLjHA4x28jt3050+Ic1OGTIeLjAdGxohQ1xZ8Z3GljBUfYADQ3/pynj9WKS4StIuAziBUKcZBAxzzj9T99US+pFSUC3CVJqpmTe6KuGYDJwDj9Mc/Q6W32vjpLdXVdVcRT7Y2SOObOI2bhTwM/tnv+49Li5O2KM2S6uTvTkduvdTPRUdfXPLHH6qyyUqqu3OAQQeefpoeqSSmrqqmJqKswylDKg2eBxgHHnQn4RinN7q/hKcxenSBThiwmBb87E9uwAGPJ1QVO0XS5ejsfNU2/J7NgZGsWuVMWLco7zVpy3mFWkj1nR1iWupvRI9CJ2pjGXKnaVjIK4+Z3g+cY+R0Z+G0jVdsqp8BY1XChUAWNQMbexz9+/OvurLfNV9GVlZNOyJSVLIAF4kVxGoOARkg/2zqQtdXdaG0ERGngjgk2bnnChhuPAHnBB5z8sa24lPkYyo5FRGO5iPvNfyCu5GUuV5J2DJB4Pbz9s6iPxUX0IoF9RhCYvfFJGq+oXY9sYxyM5HOdTb365wNJKs8zSE7WiIYRRAf19t2DjjOO5z419d3r7pFT0M7wtJVKJEqI6gOnBxknuBk55H+erNkdqBFD7xFx/Bj7oC03q223+MVVbI8NY6zOsLb32gj3NnuTgj/vnWhyQw3GGSohbfFMmR6b593z+vYfr99JPw5jt1ss7W+G4/HbZmLuVAQFu6gZPt/X56Pip47Vent5TdR1vujVjkBgew57f9h99eflyDIzEG4wFVcz663eo6ZvVd6SOPXgHp+oo27xkBlHnjIwdUP4d9YziF6e8zBg8gSBmwDu4BHtB4JPnGP3w3vdopauGYBBFT8CXC5UgdskZPYfbnnSnou20tX1Vcmr0innWRJYdwGAu3KsB2zxz99V0mbgYyOQIuZAbcSludROtXOAkMTIBwwywIUf1A898ac2aZ6i1UxdVEki5bbwO50musMjV1XIochZDjDDkjt3P/AJjTm0QTrQQyCVSGTO1k7fL3A63sKmaQn4tw0rtRtDURC4wsBDCCDIwPgj5dzyNJb7I9tsq1MCU8dQFQkBQWByPOM9ucZP30X+K8E0dfRVnpRRVpYIKhAwXAB4duOORganaaGa50kkN4r45I4pxNIyHsDgc+McDt/vpXA4M2aflSI16Fp0kqJbjK6tLUv6ZVdnI245JYd89u/GtQt5pWgxLUbJFU5JmUbhjGeGPgfPvrGP4m9hYpQXKKSmlcyGI4XLEcFSD/AGPBxrQekOoEului9V45mhVROhgUNnaOCMjA7ff9NGSzowYlpYUxgnqpVVslmDsjSZJI4Bx4HHYec50xXP8Ay5Mhh+V/8X1++l8ddQpHubbCoYhgQO4bHj6n++jEkiqY2aKQSIGK7kOSrKcH9jxpwJnmQdc3hKnq+st8b1FOY0ZJD6pZHcIDuC5wOM5GOdo7c6HoYKyvtq01HUxvO0cbMHch9oKM/JODnt47HXD8ROhr6bvXXanEdSlRGWYpFwx7dh2OOcnzpLbqO91FZTQ1cIjijKxoodS23/CACO/Hg9vppHx8WJZCOk0BOpGpem7pugaSWbLnMfpqgYbScdjyp7E9vGNQdM0qTU8UqlooIBuUn8pOC2MnHZRqpvPRV9W3T/DtDK7D3hT7m93O44z2wDgnJBOkXSlir16jQ9Tq0FI8bKyhwCjkALu44APfjjAzqexqoTm29RNf6ejiFrtcrzylVpgVyQE+uR3zk4HPHb7ofxBq62W0K/wzJTLKqyNG/qHZn3Nx27bfnz+uqakpqahMFLThnFNBiNfTzgE99/8An++oLr+4FamqtsYooqWojV3UsodyCSc5IOe2B9e41SyBUkBZhv4Rmmgpbg1IuyleRdm4DezbRkHyTnR8whjuNwMGX31Ts/nDeR/bS38Mrp0/TstPTJDTVdZ7CQJP5rKWwAzZAOOcZzo+amH8RuD08zMr1cjN7hgNnkDjXleLEenHPea9MCHIjCyUEd2s9ZSXOBZKb4wgJgjIXYyn9wdZ91F0vKl5n6dtEnMn/ExKyjB3Akk8ZOAhGRjnHbnOm9HzNLb6kuMAVcipkY9oC40VdoqdoZnnzHmJlM6cPGvckN3HbP6edehpQPIW/iTZyuRvrMBp+nauqEFpgSZbpLJ6dRFjb6eMhtx59qgqc9jntwNFW20XG5pNUVVVI7WWVI0p2Vfc/G4ZGOPacd+w1S2bpitud9FbUSulEWMi1kEuySdD8wCSNwPP/mLO8rR2211MpVIUdmlkKgDecDk/MnGNZdRqwi+zky4QFvpIKxXNv4y7yzRkSw7UGSd3uzg8DkcjJx576rrhURV9AEgcRVlC3qRjJZww7g8Y+v3GNJ7V01Q3rpGhnYqlcSxDpG0gKkkhGx8t2vHTFWtlae21cEaSwTlJnPtDq3bJPPfOM+ANS1eFsZ84d+0XEQRs+JRw11NcKCCWYrTncdxEbOpbsRweO3bPYjGdIrB6VJ+IUDJPLHG1NIHV4sBgOwAHIGORnPbSu4Xh0nkt9r/m1Pt9JVcBM8hi2OewB/XTvoKzvBeKyqq9tVXRII4/SjdY4M8kB2AzwfGe5+en02NjkGQ9IuQqFKiVPqfE3OWNDu3zHYecHIHP6DOi+pb3T9NWVquZSyptSNexJ8fpwdK6642iwGQ109OKwrmTDcqD4Ve/+upO4Utd1NIstdG1HazJhI2TbIx8MFI+WeDjOc69J2CizM6rZoRFU9ZVt/rKtLhWU9NRPtEcBijZPl3dSc8Zzjz441KLUNHVvR01wWOmaQsJwuzcfqBxgHt/l8zeq6eml6mngtcK+hEB6yRgkblOW7YzjPJGNATUMT22WtMW2nIxTAyBnd87Rnk8D5ecDuBpQf3E9e0qvF12naNhRRu8NXCk0LMu04Bbk4xxzkDsc/ccae2SRqKvs1yhlbNQ8cVUEfG9CSFzjJ/pH1/XU7JR0FLc3haKYQCVYxLG+djle3B55JyM+fpq86FtVDdLZQ1VVUqJIZsyqkftkC/l9TBGT7jggD5ffnB4IPSIB7bJu/xL6OoWMRsEYqx2EiZ++CeNy4OSD38keTppTV1GoV49+ZSCZFXGSQvJGB8x40F8KlQARaKeQhB/WPa2eQOe2OQfodHpC8MaoaSnhiBK+3khedpH9v76dbkzPkuUFQUCmTJBIYxlRwBk/wBx2+uss6s62Z7nHFHS+qKOUTLtVBsOPaSWzkkeOB98aouvL/U2uaKGkhQEwtNNnaAIlwCAMHk7v7A41HdQ9IXGmqWroJVSnnCF3kXK5IwGGOxI8HzjvpchhQjoJovSHUcN8olqDgyEBtyofcCDz5wQQw8+cd+HyNT1GyM/zNymQIybQRnBzuGe5GpPoC1iy2pFKxTs6rsUSJlk5O/5c5PHOBpr1B1EbIKJ57O7QVEuySTYrLEPnlM5POMYGgvInHrHSU0U0syiGNNuwEoW54yO2O2dRHVXT/T8JrLrNeTFE7Bp4N/DH8uAQpfx25/bVvAqpFLNPSHazZVFQM2PsCePtj7aivxOYp03TwNOX+JqVBE1OiEgKxxk4APGf7edU20OYOD1iCLddXpK/pi6SVNRBO6F3iA9Itk8Ex5J+/gHjPaiMc0dRVbX3u07tKYz7Q+fcB+un34e26Kk6WpF9NQ53FiYQp5J44Hb6+dJqp4KWvrUEmd1TI59mcEscjjXjeLoEwLt+Zt0r25Jjbpy4RCkqI2OZop5P5SDc+wNtDbRzg47/TSX8SOoJILOkNunZJJnMTgwfm4GVy3bg+Af01NJd/4T1PHe6uJ4qYCWAlTn1CucZz9xx9AQe+rCqhoutLdGjGOWMP6iCKQgxr4O8jvjxjXp6YAYl47SGX+cye6N6jplpqWkaaFRFCu4emfaABxkHGf/ADGmHVtF8ZZamKnrRNGUkPpj35IGVA5xkEZ1HXu3x2LquliiWoDbkZVRSOWHhhywGecDPGNXtUZprWs0U0OQCpaOTCj/APoHP1/b668nVYjgyUh+v5mlG3izP3oON47TTfCVEL0xJmKxpzljnb35x25/0GkvXFthttqirhNXx1sM4haaBSi7fULjvkEA425Py+WvzojqOltix2ipaBGhlePdvxvXcdrcgDkkc+flrSak7oBvjjZZCFw3IOfn+2vXU7hzyJka1aZf0ktUlekENikamkV3+Lqd0bsCchmbADFv+kceSdaLQ7KQMskaU+eFLS53Y8Zznj/vrlJHUVEm5oVMKsduyQDcMY86gesLnU0FxjhFQtDCkyD/APaM00wG3adpJCjBPfGeM8d2AidYJLTrYepauqeqoa2sqFZsgs3oAhjuGQQTxnGQQAe+uEssl1qaOmW7MZZqox7oYWVhuBBf3MQQD5+nfuNC3S+erfYrgaRHMCFGWnn9+MsPzLkFtrHjj6/LVNPa6i+W+z1FkuscNuCqZHmkX1Cd4fbuUcgHjZwM986XYCbMYZOwMZ0vT9vslNPVx0op9yf8RVNMD8R9dzA8Z8cd/PfWQXaKStr/AIKhkaqpklLoY/cAWc7uwAz+44+2tC646hhuNlnooZJZ5TUCCUSIEWFw2QSw7j2kccHb47aW1M9XR0xq3s6xU0UoFRMXWQkZGH4AB8557fbXZGda2rf/AFCgBPJie8dOUv8AH7ZsElLR1GI2VAGCuAWHcYPbGD9talRWe322GOOStNQUJL+nTom9cdiEAGfmfPb5airvQpfaYzO/rVcSxqHdCQOeVIBHtyMHGDpx0lctpq4K6ERT0wXdFCVIkj7hvcBkZB4x38541DBl3ptPURsiEG+0sqb4ClmiSOcQ7Kj0RGCfc7DIByOeMfbnB0ZRwxelFUxVMrQ+mQrN/UCc5P7Dn5ageq+tIyKi32oiO7QsCq4yrDGWK7TgsO+D9fOn/RlXXzdNCovk3pyEO0fxD8lfDN4+eOw841qDVJVckOtXWR4LldXlNPJL8NLHRqGCxeqQSGJyWOBlR4A7abdQ9UWG42+otTVFI8MkaGkkMuFaQA+1yVIjAwoyf7d9Z5NV26pgrIKmOemvFJUh6VS/Dq3ppKh45KshIxjIzzxrQrX03Y5LZDNNBE8phRifUcYOwEk/zR8+eB9tA7hQ7maVxYlUu19a4EiabqxI6FrdSQtHT0sof1g3ubnJwQCNoPIx8x89U/Tv4m1tbe/TrEoKW3RECf1nKu2eAyc5c5xwB25403l6Y6enwJrdTyxoOD8Q3uI8Y9bAP/bXtembGrMq0EZwv5hPJg888etxjn9jpVUqbH+YWfCwo3/b/wBhtT+IFnpIly5aqkqGijpoGDF+cBj4Xv5wdNrbeZLjc0jNMsUK03qtHMP56OWIHtycdiePmvz1nPWNotFvjtpiUUkE8rJVTJI2FUMnPLP2VidF/h3caGo60q5bajR25KKOnhMv52wFCA+SxVCcDx9tOGbuekR8aAAr3E1rKSA7cHHf5jUBWUxjrqz0juVqmVjz2Jc5GqwXm31NSaaKspfXDBNomBbd8sA9/wBf01JztFTV1bGJSx+JkZj9SxPj768vxtt2BdvzH0Z2sbkNWRQ119jjuJxG0biIMAVwrYPPPJOu1uZum+o6ApLNFQ1LtFJhtqbiMLkdvzDv89HdbRrP01SVO1FeKpeNRk5bDMoAODjsDnXqG1fxW2U8NfE6JKmwtuyAcbcjjkjP++t2nP8ACX7SxIdSD8yj6pren6yFWr0ZlRWEFQNwKOO6qw7H/Xxqe6VqqgMuK5TFUZPo43NzwNx28nH+nPjXOwVj2Guls1VsmoaiRTGsoDqWAOQd3YELkH55+muJ+EtfU9a0Um2KcJLTpCpDygg+1fGM4J/TjUtUgKX8SKAoxU9536lpYaI0dRQxzNVx1MSxLIuC4LYIAI5/TVF19PcKOlpaqjq2YU86/ERxABkjb/FycjPHOOSOdRnUVfJTVlukjk9OZXZxghljH5c4HJPIOeBpRb57ncb00sNX6dRV4jkkE5QdieSO4zj5cjHnR0Q24rvuYuflhLXpv+PV609f6tTDTRkmeaql9KF0AbhB+YDO05OManr/AFNb1LU09VGkcawqVjeMsWBBI3F8DJIHf66/YzPeJvSqrjU1tL7EDuXKsVHLhV47jjcNUlDQgKPTj2kZO8AjBI5PKjJ576d38viZz/Ei6Dp15qIesw9RlwWI5OQeO3nP99L+n7xL0LUTUVRAk9sqJd3p7RvRv6sA9wBjgkdu/jVrh4uPW9q/NAOPHj5am7VYouo+q62GukkelpqcYCPsIdjnjH0A0MGRmJBiMgVhU8T3YdUdbWkRU7pQ00pMjMfy4PLPjhSSoA8jHfVZ11RzP05cV+MiWjFO5CsxJB2nH174899OLLYKGw7zRqqmTO72ruck+TjOl/WVXa4rXPPNTU9XIy8RKwUtuOM7xyOfPjGtQPEp34mWXym/g9JboY4F9KSCOV5FnwZCRvbK5PzI9y4P7a0DoL0rZbaVIoqZfiFLyyouGPJJBYcHGcAY4xjxrlQ3mhS7W+misdFGs1EhqUxumgAzsUk4U/09/rntpf1B11S0Vxigo7fRtBC+HGFkKnycLwuMnucn5aQqOwjWzcS7is9reve4rQUwqJB7pPSG9/qx7+Bx9NZ71xdblSieGWiD2Y1xT10GyRgmN0bbRgqcsVz/AIe5xzosEtQSD6kUscqgoY0KkD58k+Mfqde7tbqe62qot1bGTDUJs2g+5T4P3B50sANGYf1haIbXV01TaqqWsjdvTkdYS0YQuwUtIDgPncCPPfOtTs8cg6ctyhWUPSwkMpxkBV7fzB/kP10p6w6Cnq4qRLTIFiposKlRUPsaTIA9vPjJ4/31MSWWtguUFpa6n4iOMvNFBAzSNhQSIw2FwOwJxnxzxoE1VD6TTvR8dFu99JpC+skIbbMIogeVVgTjOOTJ2+g12oEdjHGZGDuSUGHbIx8xJwP89Y1V0t4ho99VNVoTtGJqVkCEkgcgkeP76Js9uvc92lp6ia5pSrHlaiKlZVLADO7cRwMEd8kjXB7NAdIDhxhdxbg/SV/4wwS09utUdNveoaR0XapYszGMcAknzwOdTNpt1JZK+nrJY6mtkZPVMGDBJTSDIBYc5BYYAznsfONdntdBWU01Wt5pvSjYxsJywKkEEMhGS5IDHA+Q/S66ZstBLR2q5yJVVFTEpYVEMskiOeQDlm+Xj56KkvYqrjO6ooUNdA/5gXQnTkFQIrqs8rxwylomdCvqtjBJUjj7g989hrhcvRprpXLtLM9RI7Y4wSx41pCOR7XJyRwe2RrP7jDGtxrDt3FqiRic/wDUded4si48CgfMTSsWc3BL1YazqG0wSUlUkKQTS4jc+1irsM9u/H99J7Lc62mq2stbDAkkB27sFd/yOR9j/wCdnfUF1ggtlujp2hpJpJ5WkZo/zKrsvJxjBbHB1M9XXS21UIqKePbX00yBZYqfZHMCBuAGT43EE+BrdgDDEo+kKuPMo9J26yeJ4qRxSsUibbMQC5QA5xzyeQO/jS+2zLWUNtENfbYp6eKWIyVU21k9w2YHckDP6nTyjqKS6RokgXdtA2oEBB+YGc5Pz+ukF1tNDQXyjM0Uoo5G/mEkBgW7HIzwNp7apQYFWEpkS/cDyITbaC2SXGBrlWx100svv9JyuWCgBcYyw78gjkccaNraGtufWQWOxSJEiGFS6ERsmOHJGM+Dyck48jS2yWuGTqOGlljeOXdkQTyE7QOfzhcHJ8g44HfxqdbDOKCFLTRU1T7hvWdwN6+cMBzj5nv8/mVsCgJjfrczLpmIUlxqA9GgmjcxybjkrjHbPYDB/wB9U8eIlUGD01759U8/sdHde0UFPQU1xp6XFbHKsYWFOHQ5OGxxx3BOMagbhdblHbYLg6U8VLJKYkTcheQjhsAE4A9oz28cAg6jkxMxuTX233lgHHrybAVijHn+rjg/5dv9Trj0PMF6juu8qsrRRlT39gDDj/5btTNZettPKKSOKMQMS7EZB7LjkcfM+OB89MegZ6WrS6VlRHG9S5IRggIAVeNp/c8fMa7CjAmErdN2lZX9Vj4yeltVKtT8PkSTyy7F3gflUj8xwfpjUX1dNcatqRZWhib8wiDkg5wMsWA57D65850X0o6GsuwijwBVFcFQe5Pf5g/LPH20dYaCO53W5zVbxBIptgQIG27OQc/I57DRti9f7xL7VUX/ALzI3quOoS7R0MtxmZKradxG3Kk88fLjgceTjnQF3o56OoaJIxDSxP8AynAGDjOWOcZP0+ufGqX8TKGmpLhRXCkrEkjiwJaeQlS2DxsyPd9f11MTia8XRYKNywmf+TC+0FSfBBGeO/1GqkNYlsO3yzZmt9JXiSrt1OzXA1EyxDLOgHqE9l4HGOB3/wBdFS9Syrd6ikmi9OGlQyPKFDsRgEYUN9Tzz3HA1Gj8PDS22sk9KreoVcxosqIpPg8eRz9+2dDUtC8vxENKMmTImpquEOMnGBzh0PHz/wC2lNgzG7Ip+k0Dp69SXSqlhhkRvRbdIkxJkT6cE8ZHcE/6a8XC72+HqOlpJ6aj+MepQNIjkuNwKjfhcdiOCfI1AUlddLNHJHRUVJE0wBdjEJSCAB5HAyewHg/ct+puo7VUWanFG1ve81ARJqynjKbEHJIbbkD24Oe3PfGNMOZ1qx9plZ+IFrNyt8D0lAlXUrKq7/UCuiE8jPyPY/Lvp+tJStahQMkcETRem0cL7QnHIBGO3z1NU8RooPh7/XUyToqBZY9oMnsGSwJ75B7d9GpVWmmoHuC1UFUIYy52SjHA7kZxnjThTdxix2hewjc222T06QzUdKyDtG0alQe3A/toilipqQhISFjIwo3Z28dhzwONZP0v1VNbKmY3SGjSnrXNR6vpnZCTyEHPywfudUtb1DT1ljrK603G3xmBSWMtNgxkHONrdvaCBwdFOJIEN3lxLLAycyptPncP31BPHFBWVoeXeXqpX3du7k+P20spOprxXmKhkht9LViESvLIqsrDwAu04O3nucY14oJZIYXNUYpJZZZJGaNRtJZiePprxvFsodAgPIM3aRDdiV0NroL3YIWraX1ER3aNVwrgh2Bw31PPjUn1B0v8DNLcaOiqJVUqY6AU4IZ9uwcg/lG5jj++qqhv1BQ262UswkSWtLrEiRlsnfg9vqc/Y6avVxVLIE9XbnuYWHPIHcfQ69PEKxL9hMzH3GY3Q26ew3ijo60NHFNESFXacHJzkjxgjGc+edPOobfT1FPGJ1SSeEPghRnPgZBHPPy86b9eWh7hbllt6zGut7GWBtpwR3YA4PGBxqIi68kiiRnjqGYoQxKkJuwBxnH7fMapRbma8eQFRZ5E9dLRzVsVfZ6QNBWyF5I9yBWwMcBgcjx9Ox1bdH1y1kFRT1FQKealmVZBINvqDnHG7gjsdvGRxwdIPw2qLXFVTXOqq4paypkEe3cuIwD+XJPPJznH21pElTboklnqHpUVPfISRgAdyT9NGiJlyEFiViZbkl9lrrTc7PGIBOI41qWJEozwwG08+eOOe+geo+lhcOo7TS09sxbqKF5WKAIjMWGEPYdwDj6ao6m/26K3/G/FRJSgcVSsrJjt3yfPgaBE90qq+0VVtqqaShly9U8P/urjKgZB+vYjREnc5VVitcUCxy2tXlZcqgRV2Dt7WVSAR40gr4Jelump5qGhghqPVCQwtN6jLHkAseBluee+O/01oDEghSdmc5Ck5/fGobr6y3Copa+rt0TSU88CLJipPJyoLemVwRj65/1UcQjniSnSlVVCU1D0cQSryzzLgKmBz7ecDHPH301o5bpSWmsvdPVUKLcK5TCKiTbhRlScnGc4X9ATpZ1DFdKGngb+CuLRBGv8pcna3YM5U/m/6e3PJ8aeWXputrbP6HUEdRUokwalU1BBgQryvJAxg4x99TRWB3HvL5HUgKO0L61ht1baYLhd6VK6feIonopSAFPOWfOAvfvwM6n7dP8Awv8A4i19MW7d7Sks9WJmHGRglvb+mO4Oq6r6boxT2+2w19TSRRB1aKI7gSQMMxblufH+Wpa5dE3mhq/QtcU0kVRKPeKkIhbHcgAfIcg67J5hHsqTTZXvhl964vqxp8LaJIkM0agsBIkqkflyCTktgceDnT422K/K0kMkMVbAQN9PUCR4icHawwOM/wBJ+XGNKrf0k+8GoqJzDv3P69QQqEckE8YYFjz9iM8jQ0P4c3OjqKWS13eP01kDvt3KCiksn5e5OWycj83GmQMR76/4gfaT7Z3raS5UblrhbHmCnBngQujeCRs9y/Yg/r30ousNnqKdZIpZJWiKqY+C8YyPB7nP+IY/vmjtXXaWy3VMF2d7hcoWMjPGAsbFn27VOc7VPkgcDj6vbTc4r4jm8UlHDPTzIMHD8kA5BI47/wCeuCruoGRbEeszqrs9Tb7m1febM1zjmjXf6SqxjYoAeByOw7cfIDS6S2NLTV12NIaejM8MVGk0YQnMq7jgf09u+tnuNosuIv4gxHqPtQtKQGOM4+Xg6mfxAt8U3Szi1ojUpCzH0+dyDvjnnjn9NUK0Zc5WOPZAf4bS3KBUlTcrrhjjG4DIYH9xoao6bjNRJKoYN63YZAz+ZSQO/JPf7aKtVz3QxiFVwY9yo49xGePPyxxz200+OzkhoxlgC2MbiM55z8sa88u6mpFMastxHV2OOVYpJijkRlvdjLKvzHn2ntrnb4TRJPBsYBaiTaB4G46c1tYfTIMcR2RkBQvbKnj831HGl6QvFNVBWVlaokdSAexYnnWHWufLBM2aRdrGpQdF1UlXTMkkERp4J5TBKSpZcMcrt7jGe+n7MSDu/NJ7jnx8uf21nVru8FNI0VvrJafcTmLaHVmy5b2keSFAAPdtVtpun8UZoJwqTqu5hESySjJGUPlc/wD3r1MDgoBBnxkMT2i6+VMKS/CywxEFAd+0kunbHA7f541JUnT016rqupuKmojeRhHG59qorFfaMcf0kn660+oooKmqWSoijbYOF2hjx2z/AOY14ko3UZgiTlwcfIE+7P8AfT6gsVAWSxkA2ZmF26GhoUT4GNEmyHjYjmMhjjDfbHByOBxryKXqZi5q62Gqgcb/AEZ4iAnbPYcgA8/bWmNDUMqiemjGVIIEnYnA8j7/ALDQyU3pyCNKJWRhjmYHjnzj5E/p9tY1bOo4MtaHqJmdVbuoKWkqDLVLUsikfCtApg3KCQApAA8HP31+dOVV0nvEFurbkKVonRo3JZDLGGyUVfyg4BGPkfPOtLnoZ5ve9CBJg4KyjHPnHz8/tqa6l6SqLtSH4NUFRIv/AC5HG1Dg87h9+/OPlnVkz5FI3c3EZEYccTjfqGoeqrat+thS0Uh/kpLKRsYnJHDDKjxnv/m2hvLPQrJbOorPWLAg+Ier9pHAAbA7ZOfvnU3WdFV1PBQ3Clo/iD8OUqKYsgMZJzkcDP376Q3a1PHNRXGa3Q01LTMivEzjfLngBRyOMHue4I1tsxSq7bBlet4slxjkpb/1LS1UjVm+mjo5njCAjgMw7jOO/b56ZWC+rVVk1Aaemilp5vTKpcy5fkjgMTntyedRtbALnR08NntlfOkjqJGEG0SKfCydh9x4zzrjJZay0dUtTia1RrG7PSxSVCn0dxBBCd88DggjPPOl6iTQ31l/LeOmun5KyWa+1BdpSZYoql5NjnuAOw11k676YmozHJXTyBwE2vTyt7icAcLgnOOx0v6Ro7PRTJIauz1N0qGO9hNk7v6tqn8pJ5OB3J408uNpsRrB8TZbezbdxJjjDHnAPbnsTo3zOHXmQ0FqtVzM81+6rrDT0zbpYKhDACpOQcOSe/bHPAx20dda+5Xm1UM3Qj3L+G03/DenE2wsRjawzksvgknjjjvo+62Ky3WCkpv4UkccWXHpnA578gZPj+2ndMZqajjpqYRRQQKqIEjA29wMDb9v765brmNfxPxLXWVtlajuVvhSolh2TTQhVLkjJwQRzu8/c+dH2mzm2UlNDCiQQo6MYxneTkDLNk7jr6C4VaMm7bKN2wDaQPvkIf8AzOu0lxlkyBTjar5z/M5wc+E+n+WnAWJFXXfS1Vf6Zfgq2SGRSrBQ/AK5AI8HucjzqOslLeunrkrXCupXpJX+Gmo5HVUchRgKc8MM/LtjPfVn1rfJaLpWtanjq1rXX0o/h4pGKs3AIOBxwedZHaWouveqkramH+GSNAWmeKYFWnVWJkAbIXIUePGc50WArd3jpZ47SsvtuorFNQTUVaKWiqN25JZgyRquSNoPbscePpnTWGSgrPdBXwOiIrN6cyNsUjgkdwOfJ0gqugaBozXGsqKiQrjbJWx7mycHuMY5/wBtB/8AoqkjlmeKOtgJAUutxhQgeM4HHYYGsWUKf5jRlBjQcgyxpZLVPCZqaqp6geoFLRSg5cc7e+M4ycaUH1IKmr3SkiSplkXGeAWOBqEqqWl6RvL7aeSR2p90Kz1Iysp7SEJwxALYA841X9LwT0lmiivLs9bljIXJLcnsc+dYPEcSphBDcEy2nsOQRJy4inDytEjQoHYpuJxICxzjOOeP76qrHdUigoKmtlWKRJ1QtKwiDRN7SAc5YAFT4AA4Gu9SxJXk/n19U8smecSAjP31FNYUrj8zW6blIJlt/GLbGik19DFGexMqgH7EnX6L3alAMlxpgp5DNUKFP2OQNSMahnYMARt8jXFVVpirAEDsCO2rfqbce2Z/RrfWXi3e1pEJnrqRY2/K5nUA/XOedA19RbZEM9PdqOHcDh2mDKcjHBzx28d8ajo1UTsAABkcAfQ67Anf3/8AMHS/qjf0wjRKeblRHc6Ixl6i5UBp+FWZZFUOR3HfHfz+mihdrRFB8Q9xo0hP/uesoU/rnUJUk/DEZ4yONMZ+Bxx9vtpD4qw52QekF1cqFvloYGT+JUhiJ/OZRt/c8aRX+ntNVbX9CuovSf2l/XB2kkYbdnxjjHbAI7HQq/mI8bToJQGkmDDPPn9dAeLseq/mD0ig9YK/R1pqYTNV9UrxnEqLEEGT3JHdvqSTpbUW2joaippljjuVFJKHirDPEoYsoDK7N/1DVA4GCuBt2dvHbSOpVRDtCjGwcY+h13rmyrRXi44wbDwYwtlooJngnq6i0W6jSSOXbTyB3cocjdJ+VRn5fM6rKyuoakfFR11A8LL/AMw1K7QfkcH7D6Z1IUSqaxUIG3P5ccdxpoUUBVCjbjtjjvoL4icQ2qv5hbTBjZMaienmhaUV1tIX8snxalV8Y5z5J5+2uyCkeL1Pjba6IxYzfEpgHgd9pHbj9vnqdlRVqCAqgc8AfbRCAYUYGPl++qHxdh+z8xPRCruUD1FAwkmFfbhGWyZPXQjPbBOzHk64fEW3YZ5a22vACMyLNGQDu7/8vxpIxJjdSSVwOPGvRkdaZArsB6Y4B0h8acfsH953ox/VK6gu9lpaMlbrStGnLSb0AH6qAP7az3qu1wr1BF1R0ZcLXGNoSqSKRVz3JcE+3cQQO31OiaeWQ7syOf8A5HXmsdvWLbjuGMHPOmHjLmxthGjF3cX11deU6d+PobiJpfVDPSAwSLEi99755Pcjb8wO+h7a11r7PJXNcoYXhJYQLHAoZDns5J2t2J3ADnGmoqJgmBNIAO2GP119LPM9K++WRuPLE+dT/Ud3BQfeP5NHgxP0dQstXU3zqCuoHkRDHCiOj+kM5LEr7Qcccc8+NMqT4eZquZ/TqlkqpnjlUbwULnHOh3d0WEIzKARjBxjk6Jld935m/fUtTqjlWqqFMQVrJuf/2Q==Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[1] Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.[2] Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Etimologi

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.

Klasifikasi

Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durant menulis sejarah dalam lingkup umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.
Ada banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, antara lain:
  • Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
  • Berdasarkan wilayah (geografis).
  • Berdasarkan negara (nasional).
  • Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
  • Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).
Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak dijelaskan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah ilmu lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut sebagai Bapak Sosiologi mengejek sejarah sebagai "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.
Banyak orang yang mengkritik ilmu sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", artinya sejarah hanya dipandang sebagai pengetahuan belaka, bukan sebagai ilmu. Sebenarnya, pendapat ini kurang bisa diterima akal sehat karena sejarah mustahil dapat diulang walau bagaimana pun caranya karena sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian itu, ilmu sejarah terus berkembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran ilmu.

 

Sejarah Geografi

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTLUYhpTljmmX9i4ZxvgpQMPJ_85YLXQ1ekyoHdJYWtdTOGjiizBangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.

Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.

Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.

Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan di Indonesia[rujukan?]. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.

Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.

Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas". Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).

Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.

Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat. Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.

Geografi

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTsT1b5GFlRFbhWhx0SLsykCzQcQvYWqMxTAx-WA07RgfYdOD0YGeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Ekonomi

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTDhgeSlxRFmUIvkO6Wa7ZsnianfQGbec_tiXzKyCG8TtpWi4kA8gEkonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

 

Manusia sebagai makhluk sosial dan Makhluk ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
  • Faktor Ekonomi
  • Faktor Lingkungan Sosial Budaya
  • Faktor Fisik
  • Faktor Pendidikan

Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
  • Motif memenuhi kebutuhan
  • Motif memperoleh keuntungan
  • Motif memperoleh penghargaan
  • Motif memperoleh kekuasaan
  • Motif sosial / menolong sesama

Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah mengeluarkan modal sedikit-dikitnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

sumber : http://id.wikipedia.org

 

Arti Definisi/Pengertian Status Sosial & Kelas Sosial

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTrZP6uCMmyUH2jM6rKUyGY1-jlvK0QAjE3GuGod2uDbpQcy_86Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin.

Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.

Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).

Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :

Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial :

Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :

Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.

Arti Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial :

Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More